Puisi ini telah diterbitkan oleh Samarinda pos pada tanggal 13/04/07
Betapa bahagia yang tak terkira
Saat kudapati sepasang sayap lembut dan indah hiasi tubuhku
Kukepakkan sayap ini dan terbang
Senyumku mengalir dengan indah merona di angkasa
Namun, Malaikat datang di hadapanku
Dia tersenyum dengan lembut
Aku terpaku dengan keanggunannya
Tapi, apa yang terjadi???
Dia sentuh sayapku dengan lembut
Dan tiba-tiba dipatahkannya begitu saja sayapku
Oh..Aku menghujani bumi dengan air mataku
Aku terjatuh, terhempas, dan tertunduk di atas tanah manusia
Jahatnya!!!!
Baru kudapatkan sayap cantikku
Dengan mudahnya Malaikat hancurkan keindahanku
Entah mengapa ini semua terjadi
Dan Aku mulai bertanya
Apakah Malaikat datang hanya umtuk melihatku jatuh??
Jika memang begitu adanya
Biarlah Aku tetap disini
Walau tanpa bintang-bintang yang temaniku lagi..
Selamanya....
NB: Kesedihan datang bukanlah berarti hidup ini mati, tapi datangnya kesedihan adalah pintu menuju kebahagiaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar