Minggu, 26 Juli 2009

MALAIKAT PATAHKAN SAYAPKU

Puisi ini telah diterbitkan oleh Samarinda pos pada tanggal 13/04/07


Betapa bahagia yang tak terkira

Saat kudapati sepasang sayap lembut dan indah hiasi tubuhku

Kukepakkan sayap ini dan terbang

Senyumku mengalir dengan indah merona di angkasa

Namun, Malaikat datang di hadapanku

Dia tersenyum dengan lembut

Aku terpaku dengan keanggunannya

Tapi, apa yang terjadi???

Dia sentuh sayapku dengan lembut

Dan tiba-tiba dipatahkannya begitu saja sayapku

Oh..Aku menghujani bumi dengan air mataku

Aku terjatuh, terhempas, dan tertunduk di atas tanah manusia

Jahatnya!!!!

Baru kudapatkan sayap cantikku

Dengan mudahnya Malaikat hancurkan keindahanku

Entah mengapa ini semua terjadi

Dan Aku mulai bertanya

Apakah Malaikat datang hanya umtuk melihatku jatuh??

Jika memang begitu adanya

Biarlah Aku tetap disini

Walau tanpa bintang-bintang yang temaniku lagi..

Selamanya....


NB: Kesedihan datang bukanlah berarti hidup ini mati, tapi datangnya kesedihan adalah pintu menuju kebahagiaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar